Tips Praktis MENULIS (2)
Ø Gunakan diksi
dan kalimat yang kuat
Pilihan kata
yang tepat membuat tulisan lebih indah, tajam dan berbobot. Tentu saja banyak
yang mempengaruhinya; target pembaca, jenis tulisan, konteks, suasana dalam
cerita dan sebagainya. Dalam hal ini penulis harus kaya diksi. Kesal, geram, atau
geregetan misalnya, dapat digunakan untuk untuk mengganti kata marah. Kata mati
dapat diganti dengan wafat, meninggal, kembali ke haribaan, berpulang ke
rahmatullah, gugur, mangkat, tewas, ataupun mampus.
Secara umum, gunakan
diksi yang terasa lebih kuat dan tajam. Kata terpilih haruslah dapat menimbulan
imajinasi dan pemaknaan yang tepat oleh pembaca. Bisa jadi pada satu kondisi
kata “tewas” misalnya, terasa sangat tajam, tapi menjadi tumpul ketika
ditempatkan pada konteks yang kurang pas. Tentu saja, kata untuk menyumpahi musuh
yang sedang celaka adalah “Mampus loe!” Bukan “Tewas Loe!”
Begitupun
penggunakan kalimat, pilih yang paling kuat. Seperti pada tips pertama, lebih
pendek makin oke. Kalau bisa pendek, jangan dipanjang-panjangkan. Bila mungkin
dititik, jangan dikoma.
Tidak ada yang
salah pada kalimat ini; “Andi telah mengambil keputusan bahwa dia akan melamar
Marni pekan depan.” Hanya saja, lebih simpel dan kuat bila diganti menjadi;
“Andi memutuskan untuk melamar Marni pekan depan.”
Ada tiga pelajaran
dalam hal ini. Pertama, kata yang tak
diperlukan, delet! Buang! Susun kalimat sedemikian rupa hingga lebih simpel dan
mudah dicerna. Kedua, dalam satu
kalimat, usahakan subjek disebutkan satu kali saja. Pada kalimat pertama subjek
Andi diulang dengan kata dia. Setelah diubah kalimatnya, cukup menggunakan
subjek Andi saja. Ketiga, kata benda
turunan yang berasal dari kata kerja berimbuhan ke-an atau pe-an seringkali tak
diperlukan. “Mengambil keputusan,” ganti saja dengan “memutuskan.”
Contoh-contoh lain; “menempuh perjalanan” cukup tulis “berjalan,” “mengalami
kegundahan,” cukup tulis “gundah,” “melakukan pembunuhan,” cukup tulis
“membunuh,” atau “memberikan penolakan,” cukup tulis “menolak.”
Nah, mari terus
berlatih memilih diksi dan kalimat. Lama-lama, insya Allah, karya-karya kita
akan lebih berbobot, lebih nendang.
Engkau pengen jadi PENULIS? Ikuti Kurus Menulis Buku. Insya Allah, banyak banget manfaat kan kau dapat. Lebih lengkap, baca di sini.
Engkau pengen jadi PENULIS? Ikuti Kurus Menulis Buku. Insya Allah, banyak banget manfaat kan kau dapat. Lebih lengkap, baca di sini.
0 komentar:
Posting Komentar