Cara Menulis Artikel yang MEMUKAU
Banyak artikel yang ogah
kita baca, tak menarik, malah bikin muak bahkan sejak kalimat pertama. Tapi
banyak juga artikel yang ketika kita baca satu dua baris pertama, langsung
membuat mata kita mendelik. Seperti kacang goreng atau keripik singkong,
setelah dicicipi bikin kita tak berhenti mengunyah. Segenganggam habis,
langsung ambil segenggam berikutnya. Terus, terus dan terus. Susah berhentinya.
Nah, tulisan yang keren memukau
sejak baris pertama, lalu menggenggamu erat, sehingga kau tak hendak beranjak.
Kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat artikel yang memukau semacam itu.
Okelah, kita mulai. Ada 3
bagian penting dalam sebuah artikel; introduction,
subject dan thesis. Ketiganya harus memukau. Apa lagi yang pertama, introduction, paragraf perkenalan. Bila
baris-baris pertama sudah tengik dan tidak
menarik, pembaca akan kabur. Mending tidur di kasur, lalu ndengkur. Mimpinya
bakal lebih indah dari artikel kamu.
Bagaimana membuat introduction
yang menarik? Gunakan Grabber.
Makanan apa tuh? Lebih enak dari Burger ya? He, to grab berarti menangkap dengan menggengam erat. Tak dilepaskan.
Jadi, grabber adalah tulisan pembuka
untuk menangkap perhatian pembaca, lalu menggenggamnya, hingga dia tak bisa
pergi ke mana-mana. Dia tak mungkin beranjak sebelum tuntas memaca artikelmu. Ada
beberapa cara agar pembuka artikelmu menjadi grabber.
1.
Joke
Semua orang senang dan butuh humor, lelucon. Maka acara
TV yang lucu-lucu pasti ratingnya tinggi. Seorang pembicara yang memulai
seminar dengan humor segar, pasti akan mendapatkan perhatian audien. Hal ini
juga berlaku dalam membuat artikel. Kita bisa mengawalinya dengan joke yang asyik. Tentu saja tak boleh
garing atau sekedar meniru-niru guyonan yang sudah biasa kamu lihat di TV atau
kamu baca di koran. Kalau toh bukan kreasimu sendiri, pilihlah humor yang
kira-kira belum banyak pembaca yang tahu. Nah, bikin pembaca kamu tertawa
sampai guling-guling, dijamin dia tak akan kabur, lalu tidur ngedengkur sambil
peluk guling.
2.
Proverb
Pepatah, peribahasa atau permisalan juga dapat kita
gunakan sebagai pembuka artikel. Tentu saja, pilih yang paling sesuai dengan
tema yang engkau bahas, juga yang paling segar di telinga. Kalau gak nemu, ya
gunakan pembuka yang lain. Bila ada yang cocok, ditambah plesetan juga oke.
Seperti rawe-rawe rantas, malang-malang
tak tabrak. Ini sekaligus menggunakan grabber
yang pertama tadi, joke.
3.
Anecdote
Seperti joke, semua orang juga suka dengan
cerita yang lucu dan menarik. kita dapat menggunakannya untuk memikat dan
mengikat pembaca. Bagaimana menemukan anecdote
yang menarik. Ya banyak-banyak membaca dan berkreasilah. Tentu saja, karena
sifatnya hanya pembuka, gunakan anecdote
yang singkat saja. Jangan sampai anecdote
itu justru lebih panjang dari tema utama yang akan kau bahas.
4.
Surprising fact
Selanjuta kita
juga dapat menggunakan data-data yang bombastis. Fakta-fakta yang mengejutkan. Seperti fakta bahwa indeks minat baca
Indonesia hanya 0,001. Dari seribu orang hanya 1 yang suka baca. Atau hasil
penelitian yang menyebutkan bahwa dalam sehari, darah pada tubuh kita menempuh
perjalanan hingga 168.000.000 mil. Nah sodorkan
membuat pembaca tercengang. Tentu saja kita perlu banyak-banyak melakukan research sebelum menulis. Untung saja Om
Google yang baik hati itu selalu siap membantu.
5.
Curriousity
Selanjutnya, grabber
dapat berupa hal-hal yang membuat pembaca pasti penasaran. Mulailah artikel
kamu dengan sesuatu yang membuat pembaca bertanya-tanya. Buset, apaan tuh?
Hingga dia lebih memilih mati dari pada tidak dapat melanjutkan membaca
artikelmu dan menjawab rasa penasarannya. He, gak seekstrim itu kali ya..
Nah itu pembuka. Ingat,
buat para pembaca terpukau sejak baris pertama. Bagian selanjutnya dari sebuah
artikel adalah subject, topik, ide pokok atau permasalahan inti yang akan kau
sampaikan. Carilah alasan penting, mengapa kau perlu menuliskan artikel itu dan
mengapa semua orang harus membacanya. Main
reason ini harus kau temukan. Dan semakin kuat penting permasalahan yang
hendak kau ungkapkan, semakin kuat tujuan engkau menuliskan artikel itu, insya Allah kau juga akan semakin mudah menuliskan
artikel yang menggigit atau nendang.
Bagian penting berikutnya
dari sebuah artikel adalah thesis atau argumen. Kita dapat menggalinya seperti
seorang reporter mencari berita. Menggunakan keyword 5 w + 1 H. What, Who,
Where, When, Why, dan How. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan itu itu sekreatif mungkin, terhadap subject dari artikelmu. Apa itu grabber?
Siapa yang suka makan grabber? Bisa
beli grabber di mana? Kapan paling
asyik bikin grabber? dan seterusnya.
Itu kalau topik yang kamu tuliskan adalah grabber,
menu pembuka artikel yang telah kita bahas tadi.
Terakhir, kamu tinggal
kasih penutup, conclusion. Kamu dapat menyimpulkan apa yang telah kamu bahas.
Atau bahkan memunculkan satu pertanyaan baru. Jadi, kapan kamu mau nulis?
Engkau pengen jadi PENULIS? Ikuti Kurus Menulis Buku. Insya Allah, banyak banget manfaat kan kau dapat. Lebih lengkap, baca di sini.
Engkau pengen jadi PENULIS? Ikuti Kurus Menulis Buku. Insya Allah, banyak banget manfaat kan kau dapat. Lebih lengkap, baca di sini.
0 komentar:
Posting Komentar